May 12, 2019

MANAJEMEN TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu cara manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang untuk memperbaiki mutu hidupnya sesuai dengan perbaikan dan kemampuan intelektual dan spiritualnya. Berbagai tokoh dan ilmuwan memperoleh keberhasilan dalam hidupnya melalui membaca berbagai sumber. Membaca menjadi salah satu kebutuhan yang perlu dipenuhi dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia yang ingin berkembang cepat dan maju, baik secara spiritual, intelektual, maupun fisik.
Pembudayaan masyarakat menjadi tidak hanya gemar bahkan gandrung membaca memerlukan upaya yang sungguh-sungguh baik dari pihak Pemerintah maupun masyarakat sendiri. Mengembangkan dan meningkatkan kegemaran membaca terkait dengan bahan pustaka sehingga gerakan nasional gemar membaca menjadi tugas dan tanggung jawab Perpustakaan Nasiona (RUU Perpustakaan, Pasal 17). Akan tetapi  belajar untuk mampu dan terampil membaca sehingga menjadi kebiasaan individual serta pada gilirannya menjadi budaya masyarakat tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran di lembaga pendidika formal dan nonformal.
Oleh karena itu dalam pengembangan organisasi Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2005, Pemerintah membentuk unit kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Luar Sekolah yang bertugas mengembangkan budaya baca masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM)  sebagai sumber informasi dan pusat pembelajaran masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan kawasan miskin perkotaan.
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator. TBM dengan bahan bacaan yang disediakan dapat memberikan layanan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas membaca dan belajar dalam rangka mendukung terciptanya masyarakat pembelajar sepanjang hayat, seperti: buku pengetahuan untuk membuka wawasan dan menambah pengetahuan, buku keterampilan, untuk memperoleh berbagai keterampilan praktis yang bisa dipraktekkan setelah membaca missal praktek memasak, budidaya ikan, menanam cabe dan lainnya.
Sebagai sumber informasi dalam menyediakan bahan bacaan, selain buku-buku TBM juga menyediakan koran, tabloid, dan referensi, seperti brosur, leaflet yang semuanya ini dapat memberikan informasi. Disamping itu dengan peralatan elektroniknya TBM dapat juga menyediakan internet yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses informasi melalui dunia maya. Sebagai tempat rekreasi-edukasi dengan buku-buku nonfiksi yang disediakan memberikan hiburan yang mendidik dan menyenangkan.
Lebih jauh dari itu, TBM dengan bahan bacaan yang disediakan mampu membawa masyarakat lebih dewasa dalam berperilaku, bergaul di masyarakat lingkugan. Guna mendukung sarana sosialisasi dan promosi TBM sebagi sarana penyedia informasi dan peningkatan budaya literasi di masyarakat  maka perlu dukungan pengelolaan TBM berbasis Teknologi Infrormasi.

1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu:
1.    Bagaimana manajemen dalam TBM berbasis Teknologi Informasi?
2.    Bagaimana sistem sosial dalam TBM Berbasis Teknologi Informasi?
3.    Bagaimana peran pengelola dalam TBM Berbasis Teknologi Informasi?
4.    Apa dampak instruksional dan pengiring TBM Berbasis Teknologi Informasi?

1.3    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1.    Mendeskripsikan manajemen dalam TBM berbasis Teknologi Informasi
2.    Menjelaskan sistem sosial dalam TBM Berbasis Teknologi Informasi
3.    Menjelaskan peran pengelola dalam TBM Berbasis Teknologi Informasi
4.    Mendeskripsikan dampak instruksional dan pengiring TBM Berbasis Teknologi Informasi

1.4    Manfaat Penulisan
1.    Dapat memberikan masukan kepada pendiri dan para pustakawan pada umumnya sehingga Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis Teknologi Informasi dapat meningkatkan kualitasnya.
2.    Dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi bidang ilmu perpustakaan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1    Pengertian Taman Bacaan Masyarakat (TBM)
Salah satu program pembangunan pendidikan adalah Program pengembangan Budaya Baca dan Perpustakaan. Program ini bertujuan untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat melalui peningkatan budaya baca serta penyediaan, bahan bacaan yang berguna bagi aksarawan baru, maupun anggota masyarakat pada umumnya yang membutuhkan untuk, memperluas pengetahuan dan keterampilan demi peningkatan wawasan serta produktivitas masyarakat.
TBM sebagai medium pengembangan budaya baca merupakan tempat mengakses berbagai bahan bacaan: seperti buku pelajaran, buku keterampilan praktis, buku pengetahuan, buku keagamaan, buku hiburan, karya-karya sastra serta bahan bacaan lainnya yang sesuai dengan kondisi obyektif dan kebutuhan masyarakat sekitar dan minat baca yang baik aksaran baru, peserta didik jalur Pendidikan Formal dan Non-Formal (warga belajar), dan masyarakat umum tanpa batas usia.
Taman bacaan masyarakat adalah untuk melayani kepentingan penduduk yang tinggal disekitarnya. Mereka terdiri atas semua lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, agama, adatistiadat, tingkat pendidikan, umur dan lain sebagainya.
Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Taman Bacaan Masyarakat (2006: 9) bahwa: “Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah tempat / wadah yang didirikan dan dikelola baik masyarakat maupun pemerintah untuk memberikan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai sarana pembelajaran seumur hidup dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar TBM
Taman bacaan Masyarakat adalah sebuah lembaga atau unit layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan berguna bagi setiap orang per orang atau sekelompok masyarakat di desa atau diwilayah TBM berada dalam rangka meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca.
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa Taman Bacaan Masyarakat adalah lembaga atau unit layanan yang menyediakan bahan bacaan untuk sekelompok masyarakat di suatu wilayah dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat. Masyarakat menyadari dan menghayati bahwa taman bacaan sangat diperlukan oleh masyarakat. Minat masyarakat terhadap TBM harus terus dibina dan dikembangkan sehingga masyarakat memperoleh informasi yang mereka perlukan
2.2    Manfaat dan fungsi Taman Bacaan Masyarakat
Dalam pengelompokan perpustakaan, taman bacaan masyarakat tergolong dalam Perpustakaan Umum. Pengertian sederhana perpustakaan umum adalah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat didaerah atau wilayah tertentu, yang didukung oleh sebahagian dari dana masyarakat (pajak).
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (2006), tujuan taman bacaan masyarakat adalah: Membangkitkan dan meningkatkan minat baca masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang cerdas dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, Mendukung peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam pembrantasan buta aksara sehingga tidak menjadi buta aksara kembali. Dari uraian diatas, terlihat keberadaan TBM sebagai sumber pembelajaran yang sangat penting, karena TBM tidak hanya sebagai tempat membaca, namun juga untuk tempat mencari informasi.
1.    Fungsi Taman Bacaan Masyarakat
Dalam memenuhi peranannya sebagai sumber belajar yang dapat memfasilitasi pembelajaran seumur hidup, TBM mempunyai fungsi sebagai tempat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan masyarakat, baik mengenai masalah yang langsung berhubungan dengan masalah pendidikan maupun tidak berhubungan dengan pendidikan. Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006), fungsi taman bacaan masyarakat adalah :
  • Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
  • Sumber informasi yang bersumber dari buku dan bahan bacaan Iainnya yang sesuai dengan kebutuhan warga belajar dan masyarakat setempat.
  • Sumber penelitian dengan menyedikan buku-buku dan bahan bacaan Iainnya dalam studi kepustakaan.
  • Sumber rujukan yang menyediakan bahan referensi bagi pembelajaran dan kegiatan akademik Iainnya.
  • Sumber hiburan (rekreatif) yang menyediakan bahan-bahan bacaan yang sifatnya rekreatif untuk memamfaatkan waktu senggang untuk memperoleh pengetahuan/informasi baru yang menarik dan bermamfaat.
Dari uraian diatas TBM menjalankan beberapa fungsi. Fungsi tersebut terdiri dari fungsi pembelajaran, hiburan dan informasi. TBM melaksanakan kegiatan pelayanannya bervariasi. Ada banyak nama yang digunakan TBM, misalnya Rumah baca, pondok baca, perahu baca, Warung baca, namun pada hakikatnya kesemua lembaga atau organisasi tersebut, melakukan fungsi yang sama dengan TBM
2.    Manfaat Taman Bacaan
Untuk meningkatkan kualitas TBM dalam rangka merealisasikan masyarakat budaya baca, TBM juga mempunyai manfaat sebagai medium pengembangan budaya baca masyarakat demi tercapainya masyarakat berbudaya baca yang berpengalaman, kritis, beradab, maju, dan mandiri yang dapat dicapai oleh masyarakat itu sebdiri.
Menurut Buku pedoman Pengelolaan Taman bacaan Masyarakat (2006), manfaat taman bacaan masyarakat adalah: Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca, Memperkaya pengalaman belajar bagi warga, Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri, Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik, Membantu pengembangan kecakapan membaca, Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Melatih tanggungjawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan, Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat taman bacaan masyarakat adalah menumbuhkan minat baca dan kecintaan membaca untuk memperkaya pengalaman belajar bagi warga dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain memberikan kemudahan mendapatkan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat, TBM juga melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkembangkan minat dan kegemaran membaca apabila melaksanakan fungsinya dengan baik.
2.3    Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
Dalam upaya meujudkan upaya masyarakat belajar harus diciptakan masyarakat sedemilkian rupa yang memungkinkan pemelajar memiliki pengalaman baik melalui sumber belajar yang dirancang maupun dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. TBM sejenis dengan perpustakaan umum, namun sasarannya lebih untuk ke komunitas kelompok.
Kopetensi pengelola terdiri dari kemampuan dalam merencanakan program TBM, mengorganisasikan sumber pengelola TBM. Kegiatan mengelola TBM merupakan serangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang pengelola TBM. Maka, pengelola TBM harus menyediakan koleksi, layanan, dan peraturan di TBM.
2.4    Teknologi Informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information Technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Teknologi informasi satu hal yang tidak bisa dihindarkan akan masuk ke dalam proses perkembangan Taman Bacaan Masyarakat.
Apalagi dalam Taman Bacaan Masyarakat (TBM)  khusus yang mengutamakan informasi yang muktahir dan serba cepat, maka penerapan teknologi informasi adalah kebutuhan mutlak. Hal ini terutama difokuskan pada teknologi yang memberikan kesempatan kepada pengguna untuk memperoleh informasi lebih luas, cepat, tepat, dan up to date, misalkan melalui fasilitas Internet, Database Online, Media Compact Disk, dan sebagainya. Adapun contoh lain dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).

BAB III
METODE PENULISAN
3.1    Metode dan Jenis Penulisan
Metode yang digunakan dalam mengkaji Pengembangan manajemen Tbm berbasis teknologi informasi adalah metode deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian pustaka. Pengkajian jenis ini bertujuan untuk mengungkapkan data sebagai media informasi kualitatif secara deskriktif.
3.2    Data dan sumber Data
1.    Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterangan atau bahan nyata yangdapat dijadikan kajian (analisis atau simpulan). Data yang dimaksud nyangkut teks yang terdapat dalam manajemen TBM berbasis teknologi informasi.
2.    Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh yang menjadi dasar pengambilan atau tempat untuk memperoleh data yang diperoleh. Dengan demikian sumber data dalam penilitian ini berasal dari beberapa koleksi buku terkait dengan TBM dan internet.
3.3    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yag dilakukan dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penilitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah teknik-teknik baca.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1    Manajemen TBM berbasis Teknologi Informasi
Guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi maka pengelola menerapkan strategi PECIS BaTIK (Participation, Elaboration, Creativity, Innovation and Stimulant Berbasis Teknologi Informasi dan Komputer) sebagai strategi untuk mengembangkan manajemen taman bacaan masyarakat berbasis teknologi Informasi. Strategi ini kami terapkan untuk memodernisasi TBM supaya mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memudahkan pengelola dalam pelayanan pengunjung TBM.
Langkah yang dilakukan adalah meningkatkan partisipasi masyarakat kelurahan Panjang dengan berusaha melibatkan masyarakat secara langsung pada program-program kerja TBM. Selanjutnya mengelaborasi atau melakukan sesuatu dengan cermat dan tekun, dalam hal ini kami berusaha mengelola administrasi dengan baik. Adapun hal yang ditempuh meliputi: Pembentukan kepengurusan TBM, Membuat peraturan / tata tertib TBM, Mengadakan pertemuan rutin pengelola TBM, Melakukan studi banding ke Perpustakaan dalam TBM, Mengikuti bimbingan teknis TBM berbasis Teknologi Informasi, serta komputerisasi administrasi operasional TBM.
Langkah selanjutnya adalah kreativitas. Kreativitas pengelola sangat diperlukan untuk penyegaran, kegiatan yang menarik diharapkan mampu mengurangi kejenuhan pengunjung maupun pengelola itu sendiri. Sebagai contoh menginovasi TBM itu sendiri. Inovasi bisa diartikan memperkenalkan sesuatu yang baru dan hal yang sudah dilakukan TBM seperti: a) Melayani peminjaman buku by phone atau short message service (sms), b) Pembuatan akun facebook dan blog, c)  Menginformasikan dan mempromosikan TBM melalui brosur dan jejaring sosial.
Contoh lain yaitu Stimulant, melaui stimulant diharapkan meningkatkan animo masyarakat untuk mengunjungi TBM, hal yang telah dilakukan TBM yaitu: memberikan reward bagi pengunjung teraktif, memberikan reward bagi mereka yang ikut aktif menulis di majalah dinding TBM.
4.2    Sistem sosial TBM Berbasis Teknologi Informasi
Sebagian besar pengunjung pada TBM ini meliputi karyawan, petani dan pedagang. Keterbatasan waktu atau tidak mempunyai waktu menjadi penyebab utama masyarakat dapat meluangkan waktu untuk membaca buku. Penyebab lain adalah bagi pengunjung, khususnya ekonomi menengah ke bawah, membeli buku adalah sesuatu yang berat. Mungkin bagi sebagian dari mereka, membeli beras dan kebutuhan lainnya lebih penting. Disinilah keberadaan dan peran TBM sangat dibutuhkan guna menumbuhkembangkan budaya baca pada masyarakat dimana masyarakat dapat menikmati isi buku tanpa mengeluarkan uang.
4.3    Peran Pengelola TBM Berbasis Teknologi Informasi
Dalam penerapan strategi ini, pengelola berperan aktif sebagai pelaksana strategi dan penghubung taman bacaan masyarakat dan masyarakat sekitar serta  bertindak sebagai pengawas dan pengontrol terlaksananya strategi yang digunakan dan mampu memutuskan tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi akibat strategi tersebut. Pengelola mempunyai peranan yang cukup vital dalam penerapan strategi ini sehingga bisa tidaknya strategi berjalan tergantung kepada kualitas pengelola.
4.4    Dampak Instruksional dan Pengiring TBM Berbasis Teknologi Informasi
Dampak instruksional dari strategi yang digunakan adalah pengelola mampu melaksanakan strategi PECIS BaTIK sebagai langkah strategis dalam pengembangan managemen TBM berbasis Teknologi Informasi sehingga membantu dan memudahkan pengelola dalam mengelola administrasi TBM Berbasis Teknologi Informasi
Sedangkan dampak pengiringnya adalah semakin meningkatnya partisipasi masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan TBM, sedikit demi sedikit semakin terpenuhinya sarana dan prasarana untuk menunjang keberadaan TBM sebagai tempat yang menarik dan menyenangkan.

BAB V
PENUTUP
5.1    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Taman Bacaan Masyarakat adalah sebuah lembaga atau unit layanan berbagai kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan dan berguna begi setiap orang per orang atau sekelompok masyarakat di desa atau di wilayah TBM berada dalam rangka meningkatkan minat baca dan mewujudkan masyarakat berbudaya baca.
2.    Guna mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi maka pengelola menerapkan strategi Pecis Batik (Participation, Elaboration, Creativity, Innovation and Stimulant Berbasis Teknologi Informasi dan Komputer) sebagai strategi untuk mengembangkan manajemen taman bacaan masyarakat berbasis teknologi Informasi.

5.2    Saran
Dengan adanya kerya tulis ini, kiranya dapat memberikan masukan kepada pendiri dan para pustakawan pada umumnya sehingga Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis Teknologi Informasi dapat meningkatkan kualitasnya. Selain itu, dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi bidang ilmu perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA
Hariningsih.SP.2009.Sistim Informasi Teknologi. Yogyakarta, Andi Offset

Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata kerja. Jakarta: PT. Grasindo Dinama,

RS, Hendra. 2009. Pedoman Mengelola TBM (Taman Bacaan Masyarakat). Surabaya

Direktorat Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 tentang Pedoman Pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lestari, Gunarti

Dwi, dkk. 2011 Manajemen Umum Sebuah Pengantar Edisi Revisi.

Yogjakarta: BPFE Sameto, Hudoro. 2004. Proses Pembuatan Marketing Plan. Jakarata: PT. Gramedia Pustaka Utama


0 comments

Post a Comment